Metallic Text Generator at TextSpace.net

HATI YANG MEMBATU

Nabi bersabda : Didalam tubuh manusia itu ada mudghoh, ada suatu daging, yang apa bila ia baik maka baiklah seluruh tubuh dan apa bila ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh itu, ketahuilah mudghoh itu adalah Qolb (hati).

Sadarkah kita, ketika berbuat dosa atau maksiat maka akan tertanam dalam hati sebuah noktah hitam. Jika noktah itu tidak pernah di bersihkan maka lama kelamaan hati akan menjadi hitam kelam.

Ibarat sampah yang menumpuk jika tidak dibersihkan maka akan menimbulkan bibit-bibit penyakit. Perbuatan dosa dan maksiat yang dilakukan akan menimbulkan penyakit dalam hati, ketidak tenangan, kegelisahan hidup, kegelisahan dirinya dengan hobbinya.

Hati adalah sumber ilham dan pertimbangan, tempat lahirnya cinta dan benc, keimanan dan kekufuran, taubat dan sikap degil. Ketenangan dan kebimbangan hati juga sumber kebahagiaan jika mampu membersihkan sebaliknya ia juga merupakan sumber bencana jika gemar menodainya. Allah swt wanti-wanti dalam firmannya :

Artinya : Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (QS.Asy Syamsi : 9-10).

Aktivitas yang kita lakukan sering berpangkal dari lurus atau bengkoknya hati. Rosulullah saw bersabda : Hati ini bagaikan raja, dan hati memiliki bala tentara, apabila raja itu baik, maka baiklah seluruh bala tentaranya, dan kalau hati itu rusak maka rusaklah seluruh bala tentaranya.

Hati yang keras mempunyai tanda-tanda yang bisa kita kenali, diantara yang terpenting adalah sebagai berikut :

1. Malas melakukan ketaatan dan amal kebajikan.

Terutama malas untuk melaksanakan ibadah, malah mungkin memandang ringan, misalnya tidak khusyuk dalam menunaikan sholat, atau merasa berat dan enggan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah. Allah SWT berfirman dalam surat At-Taubah : 54

Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan Karena mereka kafir kepada Allah dan RasulNya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan

2. Tidak tergetar dengan Ayat-ayat Al Quran

Ketika disampaikan ayat-ayat yang berkenaan dengan janji dan ancaman Allah, hatinya tidak terpengaruh sama sekali, tidak mau khusyuk atau tunduk, dan juga lalai dari membaca Al-Qur’an serta mendengarkannya, bahkan enggan dan berpaling dariNya. Sedangkan Allah berfirman Q.S. Al-A’rof ayat 179 yang artinya : “Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka Itulah orang-orang yang lalai.

3. Berlebihan mencintai dunia dan melupakan akhirat.

Himmah dan segala keinginannya tertumpu untuk urusan dunia semata-mata segala sesuatu ditimbang dari segi keperluan dunia. Cinta, benci dan hubungan sesama manusia hanya untuk urusan dunia saja. Penghujungnya jadilah dia orang yang dengki, ego, dan indifidualis, bahil serta tamak terhadap dunia. Karena sesungguhnyalah rusaknya akhlaq manusia dimulai denga rasa cinta yangt berlebihan terhadap dunia. Nabi Muhammad saw bersabda yang artinya : barang siapa yang mencintai dunia, maka Allah tidak akan menolongnya dalam hal apapun disamping itu, dalam hatinya empat hal : kesusahan yang berkepanjangan kesibukan tiada henti, kefakiran yang utuh selamanya dan angat-angan yang tidak ada batasnya.

4. Kurang mengagungkan Allah SWT.

Sehingga hilang rasa cemburu dalam hati, kekuatan iman menjadi lemah, tidak marah ketika larangan Allah di lecehkan orang. Tidak mengamalkan yang ma'ruf serta tidak peduli terhadap segala kemaksiatanm dan dosa. Apabila ia beribadah seperti "robot" melakukan ibadah secara otomatis tanpa pemikiran dan penghayatan. Ia sholat namun yang teringat adalah istri, kenikmatan duniawi, atau bahkan benda-benda kecil yang tidak bernilai sekalipun. Allah swt mengingatkan dalam QS Luqman : 33

Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakanmu.

5. Keangkuhan diri.

Rasulullah saw bersabda : mereka yang didalam hatinya ada keangkuhan diri (kibr) walaupun hanya sebesar biji sawi, tidak akan masuk surga".

Keangkuhan diri merupakan lawan dari kepasrahan dir, diriwayatkan olah Ahmad dan Muslim, bahwa yang dimaksud kesombongan itu adalah menolak kebenaran orang lain, sejalan dengan itu Imam Ghozali berpendapat keangkuhan diri adalah perasaan superior dalam pemikiran, memandang oarang lain lebih rendah dari dirinya. Karena keangkuhan diri inilah iblis dilaknat oleh Allahyaitu taat kala menolak perintah Allah untuk sujud kepada adam karena semata-mata merasa dirinya yang dibuat dari api lebih hebat dari adam yang dibuat dari tanah banyak orang yang mungkin tanpa disadari mengikuti jejak iblis yaitu memandang rendah orang lain karena bangga asal keturunannya, congkak dengan pangkat dan harta yang dimilikinya, atau bahkan dengan ilmu yang disandangnya. Allah swt berfirman dalam QS Luqman : 18

Ÿ Artinya : Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan jangan kalian berjalan dimuka bumi dengan angkuh, sesungguhnya allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri. (QS. Luqman : 18)

6. Tidak belajar dengan ayat kauniah.

Tidak terpengaruh terhadap peristiwa-peristiwa yang dapat memberi pelajaran, seperti kematian, sakit, bencana dan seumpamanya. Dia memandang kematian atau orang yang sedang diusung ke kubur sebagai perkara biasa. Dia tidak mau mengambil contoh darinya, padahal cukuplah kematian itu sebagai nasehat. Allah berfirman QS. At Taubah : 126.

Dan tidaklah mereka memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian tidak juga bertaubat dan tidak pula mengambil pelajaran (At Taubah : 126)

Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari hati yang tidak khusyuk, dari doa yang tidak didengar, dari jiwa yang tidak pernah puas, dan dari ilmu yang tidak bermanfaat. Dan aku berlindung kepadamu dari golongan yang empay macam itu (HR Tirmizdi dari Ibnu Umar)

Doa yang tidak didengar oleh Allah merupakan kerugian bagi manusia. Doa yang tidak didengar bisa disebabkan oleh ketidak khusyukan dalam berdoa, jiwa yang tidak pernah puas menyebabkan kesengsaraan didunia yang berkepenjangan, sedang ilmu yang tidak bermanfaat menyebabkan ilmu yang diperoleh tidak berguna bagi dirinya dan tidak membawa kebaikan bagi orang lain.

0 Responses to “HATI YANG MEMBATU”: