ISLAM KAFFAH SEBAGAI KENISCAYAAN
Barangsiapa mencari agama selain agama islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Q.S. Ali Imron : 85)
Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Q.S. Al Maidah : 3)
Fenomena maraknya kehidupan agama di negara ini tampak bila kita nonton telivisi. Kajian Islam penuh glamor, jilbab yang semakin trendy, dzikir yang penuh dengan tangisan penyesalan terhadap dosa, lagu-lagu Islami yang sejuk dan kesejajaran tokoh Islam dengan artis dan tokoh politik. Apalagi kalau kita lihat peringatan hari besar Islam yang nyaris tidak pernah terlupakan dengan seremonial yang indah dan tertata rapi.
Dibalik ini kita rasakan serangan budaya barat yang sangat intens yang tidak dimbangi respons ummat Islam yang kritis dan cerdas. Serba boleh atau permisivisme dan serba bebas atau liberal adalah kemewahan yang riskan. Hal ini menuntut terkristalnya sikap yang kadang-kadang terpaksa harus konfrontasi terhadap budaya baik Barat maupun Timur yang bertentangan dengan Islam.
Secara teoritis, suatu analisa atas falsafah kehidupan peradaban barat akan menyingkapkan bahwa budaya tersebut berlandaskan :
1. Dari sudut pandang metafsis, pada matreaslisme.
2. Dari sudut pandang psycholigis, pada faham inderawi / sensasionisme, seni dan mode membuktikan faktanya ini dengan jelas
3. Dari aspek etika, pada kemanfaatan dan syahwat / hedonisme
4. Dari aspek ekonom, pada exploitasi manusia pada masyarakat yang belum berkembang yang keduanya memperbudak manusia.
5. Dari aspek politik pada pertentangan ras, suku, bangsa dan pemisahan manusia berdasar warna kulit dan strata ekonomi. Semua ini merupakan ciri dari cara pandang materialistik.
Demikian pandangan Fazlurahman dalam buku kecilnya “ Islam VS The West”.
Islam sebagai dasar hidup kita mengharuskan untuk mewujudkan diri dengan kesadaran teoritik atau rasional, kesadaran moral, kesadaran estestika dan kesadaran spiritual.
Islam adalah din yang kamil, lengkap melingkupi segenap kegiatan manusia. Islam pada hakikatnya adalah agama juga budaya dan peradaban. Sasaran yang ditujunya adalah kebenaran kini dan kebahagiaan sesudah mati, sebagaimana do'a yang selalu diucapkan.
Ya Allah Tuhan kami, karuniakan kepada kami kebahagiaan di dunia, kebahagiaan di akhirat dan jauhkan kami dari siksa neraka.
Ajaran Islam yang inti ajarannya berupa inti hidup kita yaitu tauhid membentuk keyakinan dan cita-cita hidup : bahwa tugas hidup manusia adalah ibadah kepada Allah demi untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Hidup beribadah menurut Islam adalah bertaqorub / mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menunaikan amanahnya serta mematuhi ketentungan yang menjadi peraturan-peraturannya untuk mencapai keridlaaNya. Amanah Allah yang menentukan fungs dan misi manusia dalam hidupnya didunia ini adalah sebagai hamba Allah dan khalifah (pengganti) yang bertugas mengatur dan membangun dunia serta menciptakan keamanan dan ketertiban untuk memelihara kemakmuran. Hal ini kita lakukan sebagai tujuan hidup kita yang secara vertikal mardhotillah dan secara horizontal rohmatan lil alamin.
Dengan dasar dan cara memahami diatas maka dapat disimpulkan bahwa ajaran Islam merupakan kesatuan ajaran yang tidak dapat dipisah-pisahkan yang meliputi :
1. Aqidah yaitu ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan
2. Akhlaq yang berhubungan dengan sikap mental, etika dan kesopanan
3. Ibadah (Mahdloh) ajaran yang berupa peraturan dan tata cara hubungan dengan Allah yang semuanya harus dilaksanakan tanpa menambah atau mencurangi sehingga terjebak dalam bid'ah.
4. Muamalah duniawiyah : ajaran yang berhubungan dengan pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat.
Semuanya ini bertumpu dan mencerminkan bahwa dasar hidup kita Islam, inti hidup kita tauhid, pedoman hidup kita Al-Qur'an dan Assunah, tugas hidup kita ibadah, fungsi hidup kita khalifah fil ardli pembawa risalah serta tujuan hidup kita adalah keridloaan Allah dan ramhatan lil alamin / menjadi rahmat bagi seluruh Alam.
Dapat difahami bahwa Islam tidak berpandangan sempit atau terbelakang malahan Islam siap berhubungan dengan semua golongan bahkan siap untuk berinovasi, modern dan kritis.
Firman Allah :
Bertolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan bertaqwa dan janganlah bertolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.
Bahkan Rosulullah bersabda “ AL – HIKMAH adalah milik yang hilang dari mukmin maka ia harus dimana dicari saja ia berada.
Prestasi besar dibidang ilmu dan teknologi dari barat harus kita ambil tetapi budaya meterialistik dan hedonisme / serba syahwat harus kita jauhi.
Menjadi keharusan pada kita untuk meningkatkan komitmen kita yaitu mengimani Islam, mengilmui diri kita dengan Islam, mengamalkan Islam dan mendakwahkan Islam serta selalu sabar dalam memperjuangkan Islam.
Allah Berfirman :
Wahai orang yang beriman masuklah kamu kedalam Islam secara total.
Inilah kebenaran yang harus diwujudkan secara total oleh masyarakat Islam sebelum terlambat. Perwujudan tersebut mengharuskan kita dakwah Islamiyah amar makruf nahi munkar dengan memulai dari diri kita sendiri. Ibadak binafsik.


0 Responses to “ISLAM KAFFAH SEBAGAI KENISCAYAAN”:
Posting Komentar