Metallic Text Generator at TextSpace.net

SABAR MENGHADAPI MUSIBAH HIDUP

Pada dasa warsa pertama abad 21 ini, Allah SWT memberikan aneka cobaan kepada bangsa Indonesia. Ada bencana Tsunami di Aceh, Gempa bumi di Yogyakarta, Lumpur Lapindo di Sidoarjo Jawa Timur, Gunung Meletus, Banjir Bandang dimana-mana, pesawat tercebur laut di Selat Makasar dan lain-lain. Belum lagi penderitaan bangsa kita yang lain sebagai akibat kelengkapan bahan pangan, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Biaya pendidikan dan kesehatan yang tinggi. Dan baru-baru ini khusus warga Kota Magelang, pusat kegiatan ekonomi rakyat pasar Rejowinangun terbakar, luluh lantak rata dengan tanah. Ribuan pedagang kehilangan mata pencaharian, ratusan kuli panggul, kuli gudang kuli pikul, kuli bongkar-muat, tukang parkir, dan jenis pekerja pasar lainnya kehilangan pekerjaan. Tampaknya sepele hanya “kebakaran pasar” tetapi dampak ikutannya amat luas dan menyangkut kehidupan puluhan ribu penduduk yang menjadi tidak jelas masa depan hidupnya.

Kejadian-kejadian diatas sebenarnya merupakan peringatann dari Allah swt, kepada segenap ummat-Nya, n bahwa adakalanya manusia itu terlalu “Jumawa”, merasa dirinya hebat, “Over Konfident”, lupa diri, sombong bahka “kumawasa”. Padahal kenyataanya manusia sedanng lupa bahwa manusia itu lemah, tidak berdaya, tidak berkemampuan melawan kehendak Allah. Maka sebagai insan yang beriman, kita patut bermuhasabah (introspeksi), menundukan diri kia, bertindak sabar dan tawakal atas peringatan dari Allah SWT tersebut. Manusia harus mengambil pelajarann dari kejadian-kejadian tersebut bagi kehidupan masa yang akan datang. Manusia harus mengakui keagungan dan kebesaran serta kekunasaan Allah SWT sebagaimana firman Allah SWT.

Artinya : Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". (Q.S. Al-Baqarah, 155-156).

Dan dalam ayat yang lain Allah swt berfirman :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Q.S. : Al Hasyr, 18).

Kehidupan didunia ini memang cenderung selalu bertambah setiap saat, sebagaimana dikatakan oleh ahli "mantiq" bahwa alam atau dunia selalu berubah-ubah, dan setiap yang berubah pasti barang baru. Yang tidak berubah hanyalah Allah swt. Oleh karena itu Allah disebut "qodim". Perubahan alam yang juha perubahan kehidupan, ibarat pada yang berputar, ada halnya duatas ada kalanya pula dibawah. Setiap manusia akan mengalami situasi seperti itu, disuatu saat manusia senang karena mendapatkan nikmat, disuatu saat manusia senang karena mendapatkan nikmat, tetapi disaat yang lain dia akan susah karena mendapatkan musibah.

Oleh karena itu ketika musibah itu terjadi maka hendaklah kita bersabar. Allah swt menjadikan sukar bagai benda yang tak pernah lebih, pedang yang tak pernah tumpul, paskan perang yang tak terkalahkan, dan benteng yang tak tertakjlukkan. Sabar dan kemenangan ibaran dua saudara kandung. Dalam Al-Qur'an, Allah swt telah memuji orang-orang yang sabar. Bagi mereka pahala yang tak terputus. Dia selalu bersama mereka dengan hidayahNya, pertolonganNya dan kemenangan yang Nyata dariNya. Sebagai mana firman Allah dalam surat Al-Anfal ayat 46 :

Artinya : Dan taatlah kepada Allah dan rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Dengan kebersamaan Allah swt inilah, orang-orang yang sabar dapat mencapai kebaikan dunia dan akhirat serta mempunyai kenikmatan lahir dan bathin. Allah swt juga menganugerahkan "Imamah" (kepemimpinan) dalam "dien" kepada orang-orang yang sabar dan yakin. Sebagaimana firman Allah swt yang artinya :

Artinya : Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami. (Q.S. As Sajadah, 24).

Allah swt juga memberitahukan bahwa Dia mencintai orang sabar sebagai dalam firmaNya :

Artinya : Dan Allah menciorang-orang yang sabar. (Q.S. Ali Imran : 146).

Sabar itu ibarat poros bagi aktivitas seorang mukmin, kemanapun ia pergi, ia akan kembali kepadanya. Ia juga penopang imanya satu-satunya tempat bersandar. Tidak ada iman bagi yang tidak memiliki kesabaran. Sedikit saja ia mendapatkan cobaan atau musibah dari Allah swt, tinggalkan keimanannya. Yang begini, rugi dunia dan akhirat. Ia tidak mendapatkan apapun dariNya selain kerugian.

Sabar iu akhlak yang mulia, dengannya ia akan tercegah dari perbuatan tercela. Sekaligus, sabara merupakan kekuatan untuk mencapai kebaikan dan kelurusan segala urusan. Adapula yang mengatakan sabar itu "menelan kepahitan tanpa mengerutkan muka," sabar adalah mengakui hal-hal yang bertentangan dengan agama bersikap tenang ketika menghadapi ujian berat, menampakkan kecukupan ketika berfikir datang ketengah medan kehidupan. Dengan demikian sabar merupakan tindakan tegar menghadapi cobaan dengan perilak yang baik dan berlapanng dada ketika ditimpa musibah tanpa berkeluh kesah.

Sabar dapat dikategorikan menjadi dua yaitu ; (1) ikhtiyari (dapat diusahakan) dan (2) Idh-thirani (tidak dapat ditolak). Sabar jenis pertama lebih utama dari pada yang kedua. Sabar idh-thirari dapat dimiliki semua orang, termasuk yang tidak dapat bersabar ikhtiyari. Itulah sebabnya kesabaan Yusuf terhadap godaan yulaikha lebih besar nilainya dari pada kesabaran ketika ia dibuang oleh saudara-saudarannya.

Demikianlah manusia senantiasa memerluka kesabaran setiap saat dalam segala kondisi termasuk sabar ketika diantara perintah yang harus dikerjakan, larangan yang harus dijauhi, takdir yang harus diterima dan nikmat yang harus disyukuri. Memang ada kalanya, terhadap "bala" (musibah) orang mukmin maupun kafir bisa bersabar, ketika tetapi terhadap "kesejahteraan" hanya orang-orang shiddiq saja yang mampu bersabar. Ketika seseorang diuji dengan kesempian ia bisa bersabar tetapi ketika diuji denngan "kemudahan" ia tidak dapat bersabar. Oleh karena itu Allah memperingatkat hamba-hambanya terhadap fitnah harta, isteri dan anak-anak, sebagaimana firman Allah :

Artinya : Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. (Q.S. Al Munafiqun, 9).

1 Response to “SABAR MENGHADAPI MUSIBAH HIDUP”:

  1. Anonim says:

    jadi manusia itu memang harus sabar.. orang sabar disayang Tuhan... ya khan masss????
    :D